Sabtu, 31 Desember 2016



Selayang Pandang PP AL FURQON
A.      SEJARAH BERDIRINYA PP AL FURQON
Pondok Pesantren AL FURQON semula adalah Majlis Ta’lim AL FURQON yang didirikan oleh Ustadz AHMAD HALIMI HUSEIN dan Ustadzah SITI AMINAH AL HAFIDZOH setelah beliau berdua melangsungkan akad nikah yang suci disebuah desa kecil yang berada di ujung timur kecamatan Karangawen Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Bagian barat Kabupaten Grobogan yaitu desa Sidorejo  orang biasa nyebut nggowanu (dukuh Tegowanu kidul desa Sidorejo) pada bulan Mei tahun 1992 Majlis  Ta’lim tersebut semula diikuti oleh Ibu-ibu secara turba dan jemput bola  dengan berkeliling dari rumah ke rumah secara bergilr dengan memperaktekkan konsp silaturrahmi pada tiap-tiap Rabu sore , yang pada akhirnya terkenal dengan jama’ah rebonan hingga sekarang yang menetap di area Pesantren. Khidmah ini beliau lakukan sejak beliau belum menetap di desa Sidorejo yakni masih dilajo dari Mranggen tempat beliau berdua mendalami ilmu-ilmu agama. Dan karena didasari keikhlasan dan ketulusan berkhidmah berupa Nasyrul ‘ulum kepada ummat, akhirnya di awal tahun 1993 beliau berhasil mendirikan rumah kecil yang sampai sekarang menjadi tempat tinggal beliau, disamping itu juga menjadi tempat para santri kalong/nglajo untuk menetap dan mendalami ilmu-ilmu agama. Santri-santri kalong tersebut berasal dari berbagai desa di sekitar desa Sidorejo seperti Tegowanu, Tlogorejo, Sukorejo, Rejosari, dan lain-lain. Dan di tahun itu pula tepatnya pada hari Jum’at 19 Maret 1993 lahirlah putra beliau yang dieri nama : MUHAMMAD RIDLO AL MURSYID, saat ini Gus Ridlo masih menuntut ilmu-ilmu agama di UNIVERSITAS AL AZHAR Cairo Mesir, sebelum itu ia juga sudah menuntut ilmu dari berbagai ‘Ulama terkemuka diantaranya adalah : KH BAIDLOWI SYAMSURI (PP. SIROJUTH THOLIBIN BRABO), KH. HANIF MUSLIH, Lc (PP FUTUHIYYAH MRANGGEN), KH NU’MAN THOHIR (PP BANON MARGOYOSO PATI) dan terakhir sebelum dia ke Mesir, ia menuntut ilmu kepada KH. SA’ID ABDURROHIM ( PP MUS SARANG REMBANG).
Atas dorongan masyarakat yang kuat terutama para tokoh-tokohnya diantaranya adalah : Mbah Yai Zainuri Ahmad Dahlan, Mbah H. Harun, Mbah H. Sukarjo Abdurrohman, Bapak Qomaruddin Kartoyo, Dan tokoh-tokoh lainnya, serta keinginan santri kalong untuk menetap, maka pada hari Jum’at 10 Muharam 1414 H/1994 berdirilah bangunan Pondok Pesantren semi permanen dengan bahan dari kayu glugu dan bambo serta papan dinding seadanya yang kesemuanya adalah murni dari swadaya masyarakat setempat, pesantren tersebut bernama PP AL FURQON.
B.      PERKEMBANGAN PP “AL FURQON”
1.       Perkembangan Bangunan Fisik
Sejak berdirinya PP. AL FURQON masih berupa bangunan semi permanen dalam satu lokasi yang berukuran 8 x 15 (bangunan utama dibelakang rumah pengasuh) yang digunakan untuk 2  kamar santri dan musholla ,bangunan ukuran 8 x 6 yang berada disebelah utara bangunan utama , bangunan ini dipergunakan untuk toilet , kamar mandi dan tempat wudlu.  Pada tahun 1997 didirikan bangunan permanen lantai satu denggan ukuran 5 x 7 berada didepan rumah pengasuh dipergunakan untuk asrama putri pada saat itu dan dilanjutkan bangunan lantai dua pada th. 1999 (pada era reformasi) yang dipergunakan untuk ruang belajar dengan sistem klasikal (yang sekarang menjadi MADIN ‘’AL FURQON’’) . Bangunan-bangunan tersebut berdiri diatas tanah pemberian simbah supiyah, beliau tidak lain adalah ibu mertua pengasuh sendiri yaitu ibunda ibu nyai Hj.Aminah al zuhriyyah al Hamilah. Dan oleh karena semakin bertambahnya santri mukimin maka diadakan perubahan pemanfaatan gedung-gedung tersebut : Bangunan didepan rumah lantai satu menjadi aula belakang rumah pengasuh setelah menjadi bangunan permanen yang direnovasi pada th. 2006 telah berubah menjadi asrama para santri putri yang menetap di pesantren . Kemudian setelah pesantren bisa membebaskan / membeli tanah milik Bapak M.ikhsan dengan ukuran kurang lebih 700 m.pada tahun 2009 ,maka perluasan bangunan pesantren mulai dilakukan pada awal tahun 2014 yang tahap 1 baru berupa pondasi dengan ukuran 10 x 22 m. mohon do’a restunya agar kami yang diberi amanat ini bisa melanjutkan bangunan gedung ini dengan sempurna sehingga menjadi tempat yang repsentatif bagi para santri .
2.       Perkembangan pengelolaan  non fisik

Pondok pesantren ‘’AL FURQON “ sejak berdirinya dikelola dengan sistem kekeluargaan tetapi terbatas yaitu pengasuh dengan dibantu oleh para pengurus harian pondok pesantren dan para alumni sekitar yang sekaligus sebagian besar mendarma baktikan ilmunya di pesanren yaitu sebagai ustadz dan uztadzah  . Dan karena tuntunan zaman maka pada tanggal 22 maret th.2012 M. dibentuklah yayasan yang menaungi secara hukum keberadaan pondok pesantren dengan nama YAYASAN AL FURQON dengan akta pendirian YAYASAN nomor : 26/2012 .dihadapan notaris : SUYATNO,S.H.,M.K.n. dengan susunan badan pengurus YAYASAN sebagai berikut:

Pembina      : MOHAMMAD IKHWAN
Ketua           : KH.A.HALIMI HUSAINI
Sekretaris   : AHMAD WAKID
Bendahara : SINGGIH BUDI PRASOJO
Pengawas  : WIDODO

C.      Sistem Pengajaran

Sistem pengajaran di Pondok Pesantren AL FURQON, masih menggunakan metode salaf terutama hafalan dan musyafahah  , utamanya untuk pengajaran hafalan al Qur’an bil hifdzi yang langsung diajar oleh ibu nyai Hj . Aminah al zuhriyyah al Hamilah ( semula pesantren ini didirikan sebagai tempat menghafal al Qur’an ) . sedangkan pengajaran kitab-kitab kuning dilakukan dengan metode-metode sebagai berikut yaitu 1.Belandongan : pak kyai membacakan kitab secara kilat / cepat diantara santri menulisnya / ngesahi khususnya kilatan dibulan romandhon . 2. Sorongan : santri membaca al Qur’an / kitab kuning dihadapan kiyai dan pak yai hanya menyimak atau mengadakan pembetulan seperlunya . 3. Campuran ( blandongan dan sorongan ) : pak kiyai membacakan kitab terlebih dahulu kemudian santri menirukan bacaan gurunya . 4. Ceramah dan Diskusi ini dilakukan pada pengajaran di MADIN dan mengaji bersama engasuh di pagi hari setelah jama’ah sholat subuh .
D.      Materi Pendidikan dan Pengajaran
Oleh karena pesantren tergolong pesantren salaf maka sudah barang tentu materi ajar adalah ilmu-ilmu salaf ,  misal : Ta’limul Qur’an , Tafsir , ilmu tafsir, hadits, mushthalahul Hadits, Tauhid, Fiqih, Ushul Fiqih, Nahwu, Sharaf dan akhlaq dengan kitab-kitab yang dikaji : al jalalain , faidul khabir, Bulughul maram, Minhatul Mughits, Risalah Tauhid, Kasyful Lubad (zubad) , al mabadiul Awaliyyah / Al sulam, al kafiyah, al Qisthas, dan Ta’limul Muta’alim ( materi tahunan ) yang secara langsung dibawah bimbingan dan pengajaran pengasuh romo KH.A.Halimi Husain. Dan dibantu oleh para alumni yang mengabdi ilmu di pesantren ‘’AL FURQON’’ . sedangkan khusus bulan romadhon di selenggarakan pengajian kitab-kitab kuning secara blandongan dengan materi ajar bervariasi diantara cabang BURHANI ‘’keliling kerumah-rumah warga tiap-tiap malam jum’at pahing dengan materi ajar menyesuaikan keadaan . selanjutnya ibu Nyai itu juga masih sempat menjalin shilah dengan warga masyarakat sekitar yang di kemas dengan majelis ‘’NARIYYAH’’  yang di selenggarakan selapan sekali yaitu jatuh pada hari ahad pahing sore .
E.       Karya-Karya Ilmiyah Pengasuh
Pengasuh dalam kesehariannya disamping mengelola dan mengasuh pondok pesantren ‘’AL FURQON ‘’ juga masih tercatat sebagai tenaga pendidik di Yayasan Futuhiyyah Mranggen Demak yaitu guru bahasa arab di Madrasah Aliyyah Futuhiyyah-2 , dan di waktu luangnya beliau berhasil menulis buku-buku sebagai berikut :
1.       Kasyful Lubad (terjemah Zubad karya ibnu Ruslan)
2.       Al Kafiyah (terjemah Al Ajurumiyah)
3.       Al Qisthos (ilmu shorof)
4.       Al Wafi (panduan manasik haji)
5.       Al Anwarul Muhammadiyah (wirid-wirid harian)
6.       Al Mursyidul amin (tafsir Al Mufasshal)
7.       Al Imdad (terjamah Ibnul Imdad dalam proses)
Mudah-mudahan semua hasil karya beliau bermanfa’at bagi ummat, sebagai wasilah mendapatkan ilmu yang bermanfa’at dunia akhirat, sebagai dasar ibadah yang berkwalitas dan ikhlash yang pada akhirnya mendapatkan rahmat dan ridlo dari Allah ‘azza wajalla. Semoga beliau diberkahi umur panjang dan senantiasa diberi kesehatan sehingga tetap dapat berkhidmah linasyril ‘ulum dan menciptakan karya-karya yang lebih besar lagi. Amin yaa mujibas saailin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar