Selayang
Pandang PP AL FURQON
A.
SEJARAH
BERDIRINYA PP AL FURQON
Pondok Pesantren AL FURQON semula adalah Majlis Ta’lim
AL FURQON yang didirikan oleh Ustadz AHMAD HALIMI HUSEIN dan Ustadzah SITI
AMINAH AL HAFIDZOH setelah beliau berdua melangsungkan akad nikah yang suci
disebuah desa kecil yang berada di ujung timur kecamatan Karangawen Kabupaten
Demak yang berbatasan dengan Bagian barat Kabupaten Grobogan yaitu desa
Sidorejo orang biasa nyebut nggowanu
(dukuh Tegowanu kidul desa Sidorejo) pada bulan Mei tahun 1992 Majlis Ta’lim tersebut semula diikuti oleh Ibu-ibu
secara turba dan jemput bola dengan berkeliling
dari rumah ke rumah secara bergilr dengan memperaktekkan konsp silaturrahmi
pada tiap-tiap Rabu sore , yang pada akhirnya terkenal dengan jama’ah rebonan
hingga sekarang yang menetap di area Pesantren. Khidmah ini beliau lakukan
sejak beliau belum menetap di desa Sidorejo yakni masih dilajo dari Mranggen
tempat beliau berdua mendalami ilmu-ilmu agama. Dan karena didasari keikhlasan
dan ketulusan berkhidmah berupa Nasyrul ‘ulum kepada ummat, akhirnya di
awal tahun 1993 beliau berhasil mendirikan rumah kecil yang sampai sekarang
menjadi tempat tinggal beliau, disamping itu juga menjadi tempat para santri
kalong/nglajo untuk menetap dan mendalami ilmu-ilmu agama. Santri-santri kalong
tersebut berasal dari berbagai desa di sekitar desa Sidorejo seperti Tegowanu,
Tlogorejo, Sukorejo, Rejosari, dan lain-lain. Dan di tahun itu pula tepatnya
pada hari Jum’at 19 Maret 1993 lahirlah putra beliau yang dieri nama : MUHAMMAD
RIDLO AL MURSYID, saat ini Gus Ridlo masih menuntut ilmu-ilmu agama di
UNIVERSITAS AL AZHAR Cairo Mesir, sebelum itu ia juga sudah menuntut ilmu dari
berbagai ‘Ulama terkemuka diantaranya adalah : KH BAIDLOWI SYAMSURI (PP.
SIROJUTH THOLIBIN BRABO), KH. HANIF MUSLIH, Lc (PP FUTUHIYYAH MRANGGEN), KH
NU’MAN THOHIR (PP BANON MARGOYOSO PATI) dan terakhir sebelum dia ke Mesir, ia
menuntut ilmu kepada KH. SA’ID ABDURROHIM ( PP MUS SARANG REMBANG).
Atas dorongan masyarakat yang kuat terutama para tokoh-tokohnya
diantaranya adalah : Mbah Yai Zainuri Ahmad Dahlan, Mbah H. Harun, Mbah H.
Sukarjo Abdurrohman, Bapak Qomaruddin Kartoyo, Dan tokoh-tokoh lainnya, serta
keinginan santri kalong untuk menetap, maka pada hari Jum’at 10 Muharam 1414
H/1994 berdirilah bangunan Pondok Pesantren semi permanen dengan bahan dari
kayu glugu dan bambo serta papan dinding seadanya yang kesemuanya adalah murni
dari swadaya masyarakat setempat, pesantren tersebut bernama PP AL FURQON.
B.
PERKEMBANGAN
PP “AL FURQON”
1.
Perkembangan
Bangunan Fisik
Sejak berdirinya PP. AL FURQON masih berupa bangunan semi permanen
dalam satu lokasi yang berukuran 8 x 15 (bangunan utama dibelakang rumah
pengasuh) yang digunakan untuk 2 kamar
santri dan musholla ,bangunan ukuran 8 x 6 yang berada disebelah utara bangunan
utama , bangunan ini dipergunakan untuk toilet , kamar mandi dan tempat
wudlu. Pada tahun 1997 didirikan
bangunan permanen lantai satu denggan ukuran 5 x 7 berada didepan rumah
pengasuh dipergunakan untuk asrama putri pada saat itu dan dilanjutkan bangunan
lantai dua pada th. 1999 (pada era reformasi) yang dipergunakan untuk ruang
belajar dengan sistem klasikal (yang sekarang menjadi MADIN ‘’AL FURQON’’) .
Bangunan-bangunan tersebut berdiri diatas tanah pemberian simbah supiyah,
beliau tidak lain adalah ibu mertua pengasuh sendiri yaitu ibunda ibu nyai
Hj.Aminah al zuhriyyah al Hamilah. Dan oleh karena semakin bertambahnya santri
mukimin maka diadakan perubahan pemanfaatan gedung-gedung tersebut : Bangunan
didepan rumah lantai satu menjadi aula belakang rumah pengasuh setelah menjadi
bangunan permanen yang direnovasi pada th. 2006 telah berubah menjadi asrama
para santri putri yang menetap di pesantren . Kemudian setelah pesantren bisa
membebaskan / membeli tanah milik Bapak M.ikhsan dengan ukuran kurang lebih 700
m.pada tahun 2009 ,maka perluasan bangunan pesantren mulai dilakukan pada awal
tahun 2014 yang tahap 1 baru berupa pondasi dengan ukuran 10 x 22 m. mohon do’a
restunya agar kami yang diberi amanat ini bisa melanjutkan bangunan gedung ini
dengan sempurna sehingga menjadi tempat yang repsentatif bagi para santri .
2.
Perkembangan
pengelolaan non fisik
Pondok pesantren ‘’AL FURQON “ sejak
berdirinya dikelola dengan sistem kekeluargaan tetapi terbatas yaitu pengasuh
dengan dibantu oleh para pengurus harian pondok pesantren dan para alumni
sekitar yang sekaligus sebagian besar mendarma baktikan ilmunya di pesanren
yaitu sebagai ustadz dan uztadzah . Dan
karena tuntunan zaman maka pada tanggal 22 maret th.2012 M. dibentuklah yayasan
yang menaungi secara hukum keberadaan pondok pesantren dengan nama YAYASAN AL
FURQON dengan akta pendirian YAYASAN nomor : 26/2012 .dihadapan notaris :
SUYATNO,S.H.,M.K.n. dengan susunan badan pengurus YAYASAN sebagai berikut:
Pembina : MOHAMMAD IKHWAN
Ketua : KH.A.HALIMI HUSAINI
Sekretaris : AHMAD WAKID
Bendahara : SINGGIH BUDI PRASOJO
Pengawas : WIDODO
C.
Sistem
Pengajaran
Sistem pengajaran di Pondok Pesantren AL FURQON, masih menggunakan
metode salaf terutama hafalan dan musyafahah
, utamanya untuk pengajaran hafalan al Qur’an bil hifdzi yang langsung
diajar oleh ibu nyai Hj . Aminah al zuhriyyah al Hamilah ( semula pesantren ini
didirikan sebagai tempat menghafal al Qur’an ) . sedangkan pengajaran
kitab-kitab kuning dilakukan dengan metode-metode sebagai berikut yaitu
1.Belandongan : pak kyai membacakan kitab secara kilat / cepat diantara santri
menulisnya / ngesahi khususnya kilatan dibulan romandhon . 2. Sorongan : santri
membaca al Qur’an / kitab kuning dihadapan kiyai dan pak yai hanya menyimak
atau mengadakan pembetulan seperlunya . 3. Campuran ( blandongan dan sorongan )
: pak kiyai membacakan kitab terlebih dahulu kemudian santri menirukan bacaan
gurunya . 4. Ceramah dan Diskusi ini dilakukan pada pengajaran di MADIN dan
mengaji bersama engasuh di pagi hari setelah jama’ah sholat subuh .
D.
Materi
Pendidikan dan Pengajaran
Oleh karena pesantren tergolong pesantren salaf maka sudah barang
tentu materi ajar adalah ilmu-ilmu salaf ,
misal : Ta’limul Qur’an , Tafsir , ilmu tafsir, hadits, mushthalahul
Hadits, Tauhid, Fiqih, Ushul Fiqih, Nahwu, Sharaf dan akhlaq dengan kitab-kitab
yang dikaji : al jalalain , faidul khabir, Bulughul maram, Minhatul Mughits,
Risalah Tauhid, Kasyful Lubad (zubad) , al mabadiul Awaliyyah / Al sulam, al
kafiyah, al Qisthas, dan Ta’limul Muta’alim ( materi tahunan ) yang secara
langsung dibawah bimbingan dan pengajaran pengasuh romo KH.A.Halimi Husain. Dan
dibantu oleh para alumni yang mengabdi ilmu di pesantren ‘’AL FURQON’’ .
sedangkan khusus bulan romadhon di selenggarakan pengajian kitab-kitab kuning
secara blandongan dengan materi ajar bervariasi diantara cabang BURHANI
‘’keliling kerumah-rumah warga tiap-tiap malam jum’at pahing dengan materi ajar
menyesuaikan keadaan . selanjutnya ibu Nyai itu juga masih sempat menjalin
shilah dengan warga masyarakat sekitar yang di kemas dengan majelis
‘’NARIYYAH’’ yang di selenggarakan
selapan sekali yaitu jatuh pada hari ahad pahing sore .
E.
Karya-Karya
Ilmiyah Pengasuh
Pengasuh dalam kesehariannya disamping mengelola dan mengasuh pondok
pesantren ‘’AL FURQON ‘’ juga masih tercatat sebagai tenaga pendidik di Yayasan
Futuhiyyah Mranggen Demak yaitu guru bahasa arab di Madrasah Aliyyah
Futuhiyyah-2 , dan di waktu luangnya beliau berhasil menulis buku-buku sebagai
berikut :
1.
Kasyful
Lubad (terjemah Zubad karya ibnu Ruslan)
2.
Al Kafiyah
(terjemah Al Ajurumiyah)
3.
Al Qisthos
(ilmu shorof)
4.
Al Wafi
(panduan manasik haji)
5.
Al Anwarul
Muhammadiyah (wirid-wirid harian)
6.
Al
Mursyidul amin (tafsir Al Mufasshal)
7.
Al Imdad
(terjamah Ibnul Imdad dalam proses)
Mudah-mudahan
semua hasil karya beliau bermanfa’at bagi ummat, sebagai wasilah mendapatkan
ilmu yang bermanfa’at dunia akhirat, sebagai dasar ibadah yang berkwalitas dan
ikhlash yang pada akhirnya mendapatkan rahmat dan ridlo dari Allah ‘azza
wajalla. Semoga beliau diberkahi umur panjang dan senantiasa diberi kesehatan
sehingga tetap dapat berkhidmah linasyril ‘ulum dan menciptakan karya-karya
yang lebih besar lagi. Amin yaa mujibas saailin.